THE AUTOPSY OF JANE DOE (2017)

Sutradara : André Øvredal
Produser : Fred Berger, Eric Garcia, Ben Pugh, Rory Aitken
Penulis Skenario : Ian Goldberg, Richard Naing
Pemain : Emile Hirsch, Brian Cox, Ophelia Lovibond, Michael McElhatton, Olwen Kelly, Parker Sawyers
Sekedar info saja, "Jane Doe" adalah sebuah nama fiktif / samaran yang ditujukan terhadap sebuah mayat perempuan yang identitasnya belum diketahui sama sekali dan konteks tersebut-lah yang ingin disampaikan oleh André Øvredal yang sebelumnya dikenal lewat penyutradaan-nya difilm mockumentary, Troll Hunter tapi yang perlu diketahui mengenai film ini adalah apa yang dipersembahkan oleh sang sutradara ternyata menyimpan misteri lebih daripada sekedar pencarian identitas seorang mayat yang tidak diketahui identitasnya tersebut.
Disebuah rumah di Bordham, Virginia telah terjadi sebuah pembunuhan terhadap sebuah keluarga yangmana ditempat tersebut sedang terjadi sedang dilakukan evakuasi dan salah seorang polisi menemukan seorang perempuan dalam keadaan terbujuk kaku tertimbun oleh tanah dan tidak diketahui identitas-nya sekalipun sehingga membuat polisi harus membawa dan menyerahkan mayat perempuan tersebut ke 2 ahli bedah forensik, Tommy Tilden dan anaknya, Austin Tilden untuk dilakukan otopsi sehingga diketahui penyebab kematian serta identitas mayat itu. Semula proses otopsi-nya berjalan dengan biasa saja sampai tiap pembedahan yang dilakukan oleh mereka berdua menemui kejanggalan dan dari situlah kejadian menyeramkan meneror mereka berdua atas apa yang telah mereka lakukan terhadap mayat tersebut.

Tak seperti film horror kebanyakan yang langsung tampil tancap gas untuk langsung meneror penontonnya dengan terror tiap hantu yang dibawanya, The Autopsy Of Jane Doe bermain dengan tempo lambat dengan menelusuri dulu sekilas kehidupan dari 2 tokoh utamanya, Tommy Tilden dan Austin Tilden, seorang ayah dan anaknya yang sama-sama seorang ahli bedah dengan segala kehidupannya sebagai ahli bedah lalu bagaimana hubungan mereka berdua satu sama lain, dan itu adalah hal yang cukup penting bagi sebuah film demi terciptanya rasa emosi dan juga memberi latar belakang yang jelas bagi tiap tokoh, itu adalah poin plus utama yang berhasil skrip arahan Ian Goldberg dan Richard Naing berikan disini. Itu juga didukung berkat penampilan dari kedua aktor tersebut, Bryan Cox dan Emile Hirsch. Chemistry mereka berdua juga bagus menggambarkan hubungan ayah-anak yang cukup baik sehingga tercipta rasa dan relasi yang benar antar kedua tokoh.
Setelah pengenalan singkat tokoh utamanya, dilanjutkan dengan proses otopsi terhadap mayat perempuan dan di bagian inilah menurut saya hal pembeda utama yang dimiliki oleh film ini dibanding film horror stereotype lainnya. Proses otopsi-nya ada bukan karena sebagai tempelan saja melainkan juga sebagai pendukung jalannya cerita yang akan mengungkapkan misteri dibalik mayat perempuan yang diotopsi itu dan proses otopsi dihadirkan dengan pembahasan istilah-istilah kedokteran yang untungnya tidak terlalu memusingkan, terdapat juga adegan disturb selama pembedahan yang ditampilkan cukup eksplisit terutama pada pembedahan pada tubuh bagian atas, jadi jangan heran saat kita melihat beberapa organ tubuh disayat dan dikeluarkan dari tubuh karena memang seperti itulah proses otopsi yang dilakukan oleh ahli bedah, so bisa dibilang pada bagian otopsi inilah momen-momen horror dan disturb bisa dibangun dengan baik sekaligus menjadi persiapan bagi kita menuju horror sebenarnya diparuh berikutnya.

Misteri-misteri mulai terungkap, keanehan mulai diperlihatkan secara jelas, dan barulah horror sebenarnya yang kini menampakkan dirinya dengan jelas. Sebenarnya jauh sebelum horror ini muncul, atmosfer horror sebenarnya sudah tertera jelas lewat opening credit film ditambah dengan latar tempat film tempat otopsi-nya yang jauh dari kata nyaman untuk ditempati apalagi untuk sekedar berlalu lalang sehingga ketika momen horror ini muncul, dan boom. Semua yang t'lah dibangun diawal berhasil diperkuat disini berkat itu tadi, latar tempat yang benar-benar mendukung unsur horror tadi, lalu scoring yang pas membuat apa yang tersaji terlihat lebih mencekam. Meski beberapa hal terutama penampakan terasa predictable namun masih mampu mengedor jiwa penonton ditambah twist yang cukuplah dibanding horror konvensional yang formula jump scare yang asal ditempatin untuk sekedar bikin kaget orang yang lihat tanpa pernah mau bikin penontonnya merasa takut sama sekali, sedangkan The Autopsy Of Jane Doe mampu tampil dengan jump scare yang memang sih standar tapi kemunculannya tepat guna sebagai penambah unsur horror bagi film.
So, dengan premis cerita yang menarik, pembangunan atmosfer tepat guna, dan konklusi dengan twist yang lumayan t'lah menjadikan The Autopsy Of Jane Doe sebuah kemasan horror yang baik karena mampu menghadirkan kesan horror traumatik ditambah dengan scoring mantap dan latar tempat cerita yang (benar-benar) mendukung kesan horror itu sendiri serta jangan lupakan juga pertunjukan bedah otopsinya itu yang juga horror juga adalah sajian terbaik dari André Øvredal yang lagi lagi menghadirkan film horror yang tak terlupakan.

Komentar
Posting Komentar