MUNAFIK (2016)

Munafik

 

Sutradara : Syamsul Yusof

Produser : Datuk Yusof Haslam

Penulis Naskah : Syamsul Yusof

Pemain : Syamsul Yusof, Nabila Huda, Fizz Fairuz, Pekin Ibrah, Sabrina Ali, Zarina Zainordin, Ruzlan Abdullah, A. Galak, Dato' Rahim Razali



Film horror memang selalu menjadi primadona pada setiap negara, baik diluar negeri atau didalam negeri dan begitupula dengan Malaysia. Sebenarnya kondisi perfilman disana tidak terlalu berbeda jauh dengan kita, namun harus diakui dari beberapa aspek mereka terlihat unggul terutama dalam pengangkatan genre yang dibawanya termasuk horror itu sendiri. Jika horror di Indonesia agak condong mengikuti treatment dari barat, beda lagi dengan Malaysia yang mampu menghasilkan film horror yang berbeda-beda, salah satunya adalah Munafik ini, yang mengangkat horror sebagai sajian utamanya dan unsur religi islamiyah sebagai sandingannya. Terlihat anehkah, tidak. Tunggu sampai kalian lihat hasil akhir dari film ini.

Selepas kehilangan istrinya dalam sebuah kecelakaan mobil, kehidupan dari Adammulai berubah. Dari yang biasanya sering melaksanakan ibadah di Masjid sekarang lebih sering beribadah dirumah saja bersama anaknya, Amir lalu ketidak ikhlasannya menerima kematian sang istri juga telah membuat dia selalu murung dan penuh kesedihan. Suatu hari telah terjadi sebuah kesurupan yang terjadi pada salah satu anggota keluarga tersebut yang bernama Maria, dan atas saran dari seseorang akhirnya keluarga tersebut memanggil Adam yang merupakan seorang ustadz sekaligus ahli ruqyah (ahli pengusiran setan yang merasuki tubuh seseorang), meskipun awalnya menolak tapi akhirnya Adam menerima tawaran tersebut. Proses ruqyah yang dilakukan Adam bersama rekannya berakhir dengan baik, namun selepas kejadian tersebut Maria kembali mengalami kerasukan dan memaksa Adam kembali melakukan ruqyah tanpa ia tahu bahwa terror mengerikan siap menyerang jiwa dan fisiknya.

Pendekatan yang diberikan oleh Syamsul Yusof selaku sutradara dan penulis naskahnya memang bisa dibilang cukup beda. Jika dibarat, mereka mempunyai The Conjuring atau Insidious dengan pengusiran setan oleh pendeta-nya maka Munafik ini menggunakan unsur yang sebenarnya cukup mirip. Menggunakan seorang pintar beragama dan seseorang yang dirasuki setan sebagai bagian dari ceritanya namun yang menjadi pembeda adalah unsur religius yang cukup amat kental sekali disini. Konteks yang dibawanya adalah "islam" dan secara tidak langsung pasti akan melibatkan ustadz dan lantunan-lantunan ayat Al-Qur'an dibacakan pasti akan menjadi hal yang wajar kita lihat sepanjang film dan beruntungnya, Munafik tetap mampu menjaga kesan universal mengenai tema yang dibawakannya tersebut.

x57bbf7ee98b7a894888429.jpg.pagespeed.ic.J7onawq18z

Tidak ada kesan untuk mendoktrin siapapun bahwa seseorang apabila memasuki agama tertentu akan menjadi pribadi beriman lebih baik karena pada dasarnya setiap agama itu sebenarnya mempunyai satu tujuan utama yang sama, yaitu mendidik setiap penganutnya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, dan meskipun unsur islam sangat dominan sekali juga bukan berarti film ini try-to-hard menggurui setiap penontonnya karena penggambaran realistik yang ingin diperlihatkan film ini

Sedari awal kita telah diperlihatkan mengenai kehidupan seseorang bernama Adam yang meskipun dia adalah seorang taat beragama dan beriman namun bukan berarti ia adalah seseorang yang sempurna. Kematian istrinya adalah salah satu yang telah mengubahnya secara perlahan menjadi pribadi yang tidak seperti sebelumnya. Perubahannya memang tidak drastis namun justru dari situlah kesan real bisa dimasukkan dengan baik dan tidak berlebihan. Rasa dendam meliputi perasaan Adam terhadap seseorang yang telah menyebabkan kecelakaan yang akhirnya merenggut nyawa istrinya, ia tidak terima dan mempertanyakan kepada Tuhan kenapa hal terbaik dihidupnya Ia ambil darinya. Kita dibuat peduli atas apa yang terjadi terhadapnya dan dari situlah kita belajar tentang arti kehilangan yang dalam sekali sehingga bisa merubah karakteristik dari seseorang.

Seperti halnya judul difilm yang dibawanya, film ini juga menjadi gambaran nyata mengenai kemunafikan bahwa tak selamanya yang terlihat baik itu benar baik adanya, dan juga yang benar juga bukan berarti benar. Bukankah kita sering melihat hal seperti itu disekitar kita, mulai dari seorang mengatasnamakan "agama" yang terlihat beriman namun ternyata menyimpan kebusukan didalamnya, ada pula orang yang menyuruh orang lain untuk berbuat baik namun dirinya sendiri justru sering melakukan hal buruk, bukankah begitu adanya kalau disekitar kita penuh dengan rasa munafik yang kita lihat dan mungkin pernah kita lakukan juga. Ungkapan "Lain dimulut lain dihati" mungkin memang sering terjadi dan itu menjadi bentuk perenungan untuk kita sendiri agar tidak mengulanginya lagi.

thn_8303-500x333

sBeralih ke unsur horror yang dibawanya ternyata apa yang diberikan "Munafik" disini cukuplah untuk memberikan unsur seram dan ketegangan yang mampu diberikan dengan baik berkat atmosfer yang cukup mengganggu tersebut. Beberapa momen mampu dibangun dengan tingkat keseraman yang tinggi dan unsur horror yang mampu mencengkeram dan mengunci mata kita untuk tetap fokus terhadap apa yang kita lihat.

Namun meskipun begitu ternyata banyak aspek-aspek teknis yang justru mengurangi esensi yang dibawa film ini. Jump scare berlebihan adalah aspek utama yang menjadi minus pertama film ini. Entah kenapa setiap momen harus diberi efek jump scare walaupun bukan momen horror sekalipun dan itu benar-benar mengganggu kenikmatan film, padahal ada beberapa momen yang mampu tampil seram berkat jump scare-nya yang tepat, dan itu belum ditambah dengan latar film yang terus-terusan gelap seolah menggambarkan kalau film horror mesti gelap-gelapan agar kemunculan hantunya bisa lebih seram. Dan terakhir ada double twist pada endingnya yang seharusnya bisa tampil dengan tepat apabila pengeksekusiannya lebih baik lagi.

y8IOuIBjvuG0juWBQeE8IoXtbUw

Syamsul Yusof yang memegang peranan berat sebagai sutradara dan penulis naskahnya ternyata mampu tampil baik sebagai Adam. Syamsul berhasil menggambarkan karakter Adam yang despair lewat ekspresi yang terlihat dengan jelas dari raut mukanya dan mampu menyuntikkan emosi yang dalam darinya. Ada juga Nabila Huda sebagai Maria yang tampil dengan meyakinkan baik saat biasa maupun transformasinya saat Maria sedang dirasuki berhasil ia tampilkan secara baik disini.
Secara keseluruhan, Munafik adalah sajian horror yang sebenarnya tampil dengan baik lewat beberapa momen yang mampu membuat kita merasa takut sekaligus ngeri disaat bersamaan dan juga unsur religi yang diperlihatkan pada film ini nyatanya mampu memberi banyak pesan moral tanpa adanya unsur menggurui satu sama lain, namun teknis yang kurang memadai seperti jump scare dan pencahayaan menghalangi Munafik untuk menjadi lebih performik lagi.

1489193983684

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer