JOHN WICK CHAPTER 2 (2017)

 



Sutradara: Chad Stahelski

Produser: Basil Iwanyk, David Leitch, Chad Stahelski

Penulis Naskah: Derek Kolstad

Pemain: Keanu Reeves, Bridget Moynahan, Ruby Rose, Ian McShane, Common, John Leguizamo, Tom Sadowski, Riccardo Scamarcio, Peter Stormare, Laurence Fishburne, Lance Reddick



Jelas tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa film pertamanya yang dirilis 3 tahun lalu ini bisa menjadi sebuah sajian action yang luar biasa keren itu. Ya, John Wick adalah sebuah kejutan besar untuk film action holywood yang kala itu sedang melempem-melempemnya dan juga menjadi ajang comeback istimewa bagi sang tokoh utamanya, Keanu Reeves setelah mengalami penurunan film dan actingnya. Kini 3 tahun t'lah berlalu, dan sekuel-pun telah berada didepan mata. Apakah hegemoni John Wick mampu dilanjutkan dengan baik atau justru mengalami syndrome kegagalan sekuel film. Let's talk about this movie.

Selepas kejadian film pertamanya, John Wick berniat untuk "menutup kembali" lubang kelam kriminal yang telah ia buka dan ingin menjalani hidup layaknya orang normal biasanya. Namun kedatangan partner lamanya, Santino D’Antonio yang ingin meminta bantuan kepadanya untuk kembali lagi dari masa pensiunnya sebagai pembunuh bayaran, namun ia tolak dan berakibat dengan dihancurkannya tempat tinggalnya. Dari situ-lah akhirnya John Wick mau tidak mau menerima tawaran darinya walau dengan kepaksaan dan mulai dari situ ia harus melepaskan image "boogey man" yang telah ia tutup rapat, tanpa dia tahu bahwa apa yang telah dilakukannya telah menyeretnya kedalam masalah berkepanjangan yang mengancam nyawanya sendiri.

Sedari awal film John Wick 2 telah benar-benar mau untuk memacu adrenalin orang yang melihatnya berkat car chase scene-nya yang cukup memukau dan mampu meningkatkan intensitas yang menjadikan penontonnya semakin penasaran dengan apa sih yang akan diperlihatkan lagi oleh film ini ? Dan tenang saja karena selepas adegan pembuka ini, John Wick benar benar membawa kita kepada petualangan action yang benar-benar brutal, indah, dan stylish layaknya film pertama dari John Wick. Sang sutradara, Chad Stahelski yang kini bekerja sendiri tanpa rekannya, David Leitch yang hanya menjabat produser saja ini berhasil melanjutkan keberhasilan dari film pertamanya dengan menghadirkan banyak sequence full action yang bisa diarahkan dengan baik lewat koreografi gun-fu yang semakin kesini semakin terlihat keren dibawakan oleh John Wick, ditambah dengan kamera yang dinamis mengikuti gerakan tubuh tiap pemerannya ketika bertarung satu sama lain.



Visual juga berperan penting dalam menggambarkan keadaan kisah didalam film dengan sinematografi warna-warni yang memperindah tampilan yang diberikan. Apalagi sinematografi oleh Dan Laustsen berhasil menangkap landscape indah dari berbagai sisi-sisi kota Roma, Italia mulai dari Colluseum, Gedung klasik berarsitektur terbuka dihadirkan semenawan mungkin sebagai  sentral bagi jalannya cerita serta sebagai background ketika John Wick bertarung melawan musuh-musuhnya.

Mengenai plot ceritanya John Wick 2 tampil setidaknya lebih kompleks dengan formula yang sebenarnya hampir sama dengan film pertamanya, jika film pertamanya yang sekedar balas dendam atas kematian anjing tersayangannya semata, and i'am not joking now, guys. Maka difilm keduanya ini, konflik yang hadir jelas lebih berbobot dengan sentuhan konspirasi dan pengkhianatan yang cukup banyak ditonjolkan dan layaknya sekuel film kebanyakan, film ini-pun semakin tahu dan paham cara untuk memperkenalkan dunia apa yang ada dalam John Wick 2, dimana kita mengetahui bahwa dunia-dunia kriminal itu adalah dunia yang terkontrol, terkendali, dan teratur dengan sangat baik disini. Naskah hasil dari Derek Kolstad ini memang urung untuk terlalu mengeksplor luasnya dunia kriminal dalam John Wick 2, hanya sekedar melebarkan pondasi cerita yang telah terbangun difilm pertamanya, seperti bagaimana sosok John Wick dimasa lalunya, lalu gambaran dunia kriminal dan intrik-intrik kecil antar sesama penjahat. Itu semua dihadirkan dengan sesederhana mungkin sehingga tidak adanya kesan terpaksa untuk menghadirkan sesuatu yang lebih besar dari yang ada sebelumnya.

Berbicara tentang film ini, maka kita juga berbicara mengenai sang tokoh utamanya yaitu John Wick. John Wick bukanlah seorang hero yang pantas disanjung-sanjung oleh orang lain, tapi hanyalah seorang pembunuh bayaran yang ingin pensiun dari dunia hitam yang telah membesarkan namanya itu, namun apa daya dunia kriminal bukanlah suatu hal yang sulit dilepaskan. Sebesar apapun keinginannya untuk terlepas dari jeratan dunia kriminal sebesar itupula rintangan besar mengintai John Wick, dan tak peduli apapun alasannya ia kembali kedunia itu maka dari situ pula-lah ia akan kesulitan untuk keluar dari "lubang setan" kriminal.



Keputusan John Wick untuk kembali sebagai "boogey man" memanglah bukan tanpa alasan, dan dari situlah berhasil membuat kita menaruh rasa empati kepadanya terkait kehidupannya yang kagak pernah bener-bener normal itu, kita melihat juga betapa getirnya kehidupan John Wick yang terus menerus mengalami masalah satu demi satu sehingga kita bisa memahami keputusan yang telah diambilnya tersebut. Kita menjadi paham kalo ternyata untuk mengubur sesuatu yang telah membesarkan nama kita itu memang susah, apalagi kalau urusannya dengan hal berbau kriminal dan entah sengaja atau tidak sepertinya film ini memang ingin mengajari kita untuk jangan sekali-kali terlibat dengan hal kriminal sekecil apapun itu.

Diluar hal diatas, image badass-pun tetap diperlihatkan oleh John Wick saat bertarung bahkan saking kerennya ia bisa menghabisi seseorang hanya berbekalkan sebuah pensil saja, so jangan heran jika sosoknya sangat dihormati dan ditakuti terlebih lagi banyak petinggi kriminal yang menjulukinya sebagai Legenda dalam dunia kriminal karena saking hebatnya kemampuannya, meskipun begitu John Wick bukanlah seorang manusia super yang bisa bertarung terus menerus, dilain waktu kita memang melihatnya menghabisi beberapa bahkan puluhan orang dengan senapan dan pisau yang dibawanya namun disaat bersamaan dia juga  manusia yang bisa terluka fisik dan mentalnya sehingga unsur manusiawi tetap diperhatikan dengan baik tidak seperti film action yang sering mengekspos tokoh utamanya yang meski babak belur, penuh luka dan lebam tapi tetap bisa bergerak layaknya orang yang biasa biasa saja.

Sosok John Wick yang badass-pun berhasil diterjemahkan oleh Keanu Reeves dengan baik sehingga sosok yang ditakuti dan disegani ini terlihat nyata namun disisi lain dapat memancarkan emosi dalam karakternya terkait ketidakberdayaannya saat harus kembali kedunia kriminal lagi, ada juga penampilan Ruby Rose sebagai Ares yang seandainya diberi lebih banyak porsi actionnya bisa menjadi Femme Fatale yang mematikan, lalu ada karakter difilm sebelumnya seperti Ian McShane sebagai Winston dengan karakternya yang ambigu dan misterius, serta Lance Reddick sebagai Charon dan John Leguizamo sebagai Aurelio yang kehadirannya tak lebih sebagai sumber komedi dan sekedar penghubung (*kasarnya pelengkap*) saja dengan film sebelumnya.

Diluar dugaan ternyata Chad Stahelski selaku sang sutradara mampu dengan baik memperlakukan sebuah sekuel action yang benar. Lebih banyak action, lebih banyak konflik namun yang lebih penting adalah kepandaiannya untuk menggunakan formula sama yang pernah digunakan pada film pertamanya yang dipoles sedikit dengan tambahan sesuatu yang baru sehingga mampu menghadirkan kesan yang baru namun tak menghilangkan cita rasa yang khas yang dimiliki oleh franchise John Wick itu sendiri, dan berbicara mengenai endingnya maka sudah seharusnya film selanjutnya dinanti-nanti dan semoga saja film selanjutnya mampu melanjutkan tongkat estafet keberhasilan film ini dari berbagai aspek.